Peran Wanita Dalam Menjaga Alam
Oleh: DR. Widya Nayati, M.A.
Menurut KBBI “Alam” merupakan lingkungan kehidupan. Kehadiran alam memiliki banyak manfaat yang mendukung kehidupan manusia. Alam menjadi sumber penyedia oksigen, penyedia pangan dan tempat tinggal bagi manusia. Oleh karenanya, alam harus tetap dijaga dan dipertahankan. Sosok cantik, terampil, mencintai keluarga, dan lingkungannya adalah sosok yang tepat untuk menjaga alam. Ia adalah “Wanita”, ia berperan sebagai pengelola rumah tangga yang selalu memanfaatkan alam sebagai elemen pemenuh kebutuhan hidup. Mengingat begitu pentingnya keberadaan alam dalam kehidupan keluarga, maka kaum wanitalah yang tepat untuk terus menjaga keseimbangan alam.
Dalam hal budaya, wanita dijuluki sebagai ”Si Ahli dalam Proses Membatik nan Menenun”.
- Proses Membatik: merupakan proses yang berkonsep menulis/menggambar kain dengan menggunakan lilin lebah (malam), melakukan pewarnaan, dan proses penghilangan malam.
- Proses Menenun: merupakan proses membuat sehelai kain dari bahan dasar kapas, baik dengan motif maupun tanpa motif, baik menggunakan pewarna maupun tanpa pewarna.
Berikut adalah rangkaian proses membatik dan menenun:
Membatik:
- Menggambar bahan/kain
- Kain/bahan dibatik
- Kain/bahan tersebut diproses dengan pewarnaan dan dilorot malamnya
- Kain/bahan telah siap menjadi batik
Menenun:
- Mencari bahan untuk menenun
- Membuat benang dari kapas
- Mewarnai benang
- Memintal benang
- Benang telah siap menjadi hasil tenunan
Peran wanita vs laki-laki membatik dan menenun
Menurut data yang dkumpulkan oleh penulis, pada proses membatik dan menenun didominasi oleh para wanita. Maka terampilnya wanita tidak bisa digantikan oleh siapapun.
- Wanita bertanggungjawab untuk memberi pakaian pada dirinya, keluarga batih dan saudara laki-lakinya.
- Sebaliknya saudara laki-lakinya bertanggung jawab melindungi dan memberikan sumber penghasilan/makanan kepada adik wanita dan anak-anaknya.
Seorang wanita yang berperan sebagai penjaga alam, tentunya juga harus bisa memanfaatkan segala sesuatu yang telah alam sediakan. Berikut adalah pemanfaatan hasil alam yang dapat digunakan dalam proses pembuatan kain batik dan kain tenun. Proses ini didukung dengan proses pewarnaan alami.
Pewarnaa alami untuk batik:
- Kayu jati (pewarna merah kecokelatan)
- Kayu nangka (pewarna kuning muda)
- Daun teh (warna cokelat).
- Daun alpukat (warna hijau kecokelatan)
- Rumput malu (warna kehijau-hijauan)
- Kunyit (pewarna kuning)
- Kayu/kulit Mahoni kayu secang, kayu Tingi, kayu Jambal dsb Manggis (pewarna keunguan)
Pewarna alami untuk tenun:
- Akar Mengkudu (warna merah-coklat)
- Kunyit (warna kuning)
- Indigo (warna biru-hingga hitam)
- Kemiri (warna tanah liat)
Kecerdasan wanita sang penenun dengan warna alam:
- Wanita penenun paham di mana bahan itu ada dan kapan bahan itu diperoleh (Kapas hanya di panen dalam bulan Juli dan Agustus—ketika musim kemarau).
- Wanita mampu menemukan unsur warna yang tahan lama untuk dipadukan dengan kapas yang dipanen.
- Kecerdasan Naturalis (kemampuan wanita mengenali dan mengkatagorikan alam )
- Kecerdasaan kinestetik (kemampuan wanita dalam koordinasi anggota tubuh dan keseimbangan)
- Kecerdasan Visual-spasial (wanita mampu mengembangkan spasial-visual memiliki kemampuan mengingat atau membuat memori dan penalaran logika yang baik)
- Kecerdasan Eksistensional (kemampuan wanita dalam mengkondisikan jumlah dan kualitas barang yang sering tidak sama)
- Kecerdasan Intrapersonal (kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan, kelemahan, dan motivasi diri)
- Kecerdasan Matematis (memahami jumlah hasil panen kapas dan bahan pewarna alam, dan kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang akan diperoleh)
- Kecerdasan Linguistik dan kecerdasan musikal dipadukannya dalam menenun. Ceritra tentang motif yang digarap serta pemanfaatan kain, dibahasakan dalam menenun. Nada-nada warna dipadukan dengan kata-kata indah di kain yang ditenunnya.
- Kecerdasan Interpersonal (kemampuan wanita untuk bermasyarakat serta memahami dan berinteraksi dengan orang lain)
Wanita penenun menjadi sangat vital dalam menjaga harkat keluarga yang disimbolkan dengan memberi pakaian pada batiknya dan pada saudara lelakinya. Kewajiban itu menjadi sepasang dengan kewajiban saudara laki-lakinya dalam mencukupi keperluan pangan saudara wanita dan keluarganya.
Dengan karya tenunnya, para wanita penenun menjaga keluarganya.
Wanitalah sosok penjaga dan penata cerita motif adat, sejarah budaya dan alam pada kain batik dan tenun hasil karyanya.
Untuk Alam, Budaya dan Keluarga.
Conten Writing:
Dari PPT: Seminar Dalam Jaringan (SADARING)#1 INDI LPPT UGM, 15 Juli 2021