• Beranda
  • UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada PEWARNA ALAMI NUSANTARA
INDI LPPT UGM
  • BERANDA
  • ARTIKEL
  • PELATIHAN INDI
  • PRODUK KOMUNITAS INDI
  • Beranda
  • BUDIDAYA & SUMBER DAYA
  • Sumber Pewarna Alami dari Hewan; Chocineal and Host Plant etc

Sumber Pewarna Alami dari Hewan; Chocineal and Host Plant etc

  • BUDIDAYA & SUMBER DAYA
  • 16 November 2021, 15.17
  • Oleh: indi.lppt
  • 0

Sumber Pewarna Alami dari Hewan; Serangga, Host Plant, Hewan Lokal, dan Hewan Punah

Oleh:  Chandra Wahyu Purnomo

 

Pewarna Alami Dari Hewan

Pewarna alami dari hewan adalah pewarna yang biasanya didapat dari sejenis hewan. Sejenis serangga juga bisa dijadikan pewarna alami karena relatif mudah dibiakkan. Ada dua jenis serangga penghasil zat warna komersial, yakni:

1.Serangga Chocineal (Dactylopius coccus)

Chocineal merupakan hewan dari daerah tropis dan subtropis di bagian selatan amerika serikat dan meksiko. Crimson atau carmine dye: merupakan jenis pewarna yang diproduksi dari serangga Chocineal. produk hasil ekstraksi serangga chocineal di sebut Asam karminat. Koloni serangga chocineal hinggap di pohon kaktus. Serangga ini menghisap cairan dari pohon kaktus.

Proses produksi pewarnaan carmine dari chocineal:

  • Estraction

Proses estraksi meliputi:

  • Soaked in hot water (Direndam dalam air panas)
  • Steam (diuapkan)
  • Oven
  • Mixing with Aluminium chlorohydrate or calcium (Pencampuran dengan Aluminium chlorohydrate atau kalsium)
  • Product (produk)

Terdapat tiga cara ekstraksi chocineal. Perbedaan cara ekstraksi menghasilkan warna yang berbeda. Dibutuhkan 80.000 –100.000 ekor chocineal untuk menghasilkan1 kg pewarna.

 

2.Pewarna alami dari serangga Coccus Lacca (Lacciferlacca Kerr)

Coccus Lacca merupakan serangga yang hidup pada ranting pohon yang ditemukan dikawasan asia tenggara. Lac merupakan jenis resin yang diproduksi oleh serangga coccus lacca. Sedangkan Sticklac merupakan hasil ekskresi dari coccus lacca. Sticklac berbentuk senyawa lengket berwana coklat kemerahan yang ditemukan di sekeliling ranting inang. Pewarna lak juga di produksi di luar negeri.

Proses Pemurnian Lac:

  • Mixing, stickac mixed with caustic soda to pH 8 (Pencampuran (stickac dicampur dengan soda api hingga pH 8))
  • Precipated, reacted with calcium chloride (Diendapkan, direaksikan dengan kalsium klorida)
  • Filter the precipitate then washed (Saring endapan kemudian dicuci)
  • Product (produk)

 

3.Host Plant (Tumbuhan Inang)

Host plant atau tumbuhan inang adalah tumbuhan tempat organisme hidup dan mati.

Jenis Host plant dunia:

India:

  • Dhak (Butea monosperma)
  • Ber (Ziziphus mauritiana)
  • Kusum (Schleicheraoleosa) (best quality)

Thailand

  • Rain tree (Albiziasaman)
  • Pigeon pea (Cajanus cajan)

China

  • Pigeon pea ([Cajanus cajan)
  • Hibiscus species

Mexico

  • Barbados nut (Jatropha curcas)

 

4.Pewarna Alami dari Hewan Lokal

Cephalopoda (Coleoid Cephalopods: cumi-cumi, sotong dan gurita)

Selain dari serangga, pewarna alami juga bisa dihasilkan dari jenis hewan lokal yakni Cephalopoda (Coleoid Cephalopods: cumi-cumi, sotong dan gurita). Penggunaannya biasa digunakan untuk pewarna makanan dan kosmetik.

Cephalopoda merupakan jenis hewan yang mengeluarkan tinta hitam berupa melanin dan mukosa sebagai komponenutamanya. Tinta cephalopoda memiliki penyusun yang beragam. Penyusun utamanya adalah melanin dan mukosa serta mengandung tirosinase,dopamin,dan asam amino bebas(taurin, aspartat, glutamat, alanin dan lisin). Saatinitintadidominasiuntukkeperluanmemasak. Dalam hal ini tinta diekstrak dari kantung cumi-cumi yang telah mati sehingga terbebas dari mukosa.

 

5.Pewarna yang Sudah Punah

Pewarna alami dari hewan sebagian sudah tidak digunakan lagi saat ini. Misal pewarna ungu yang dulu dipakai mewarnai jubah para bangsawan Romawi yang berasal dari sejenis moluska (Murex snail).

 

Referensi:

[1] Nejad, E., Nejad, A.E. 2013. Cochineal (Dactylopiuscoccus)  as  one  of the most  important  insects in industrial dyeing. International journal of Advanced Biological and Biomedical Research Volume 1, Issue 11, pp 1302-1308

[2] Boruah, R.R.,  Konwar, M. 2018. A review paper on lac and lac dye. International Journal of Research in Applied, Natural and Social Sciences. Vol. 6, Issue 8.

[3] Derby, C.D. 2014. Cephalopod Ink: Production, Chemistry, Functions and Applications. Marine Drugs, vol 12, pp 2700-2730

 

Content Writing:

Dari PPT: Seminar Dalam Jaringan (SADARING)#5 INDI LPPT UGM 

 

Tags: indi ugm pewarna alami serangga sumber pewarna alami

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Biodiversitas dan Teknologi Mikrobia Penghasil Pigmen Pewarna Alami
  • Sumber Pewarna Alami dari Hewan; Chocineal and Host Plant etc
  • Tanaman Penghasil Zat Warna: Budidaya dan Pigmen
  • Pewarna Alami dari Organisme Autotrof untuk Organisme Heterotrof
  • Teknik Pewarnaan Produk Pewarna Alami Nusantara
Universitas Gadjah Mada

INDONESIA NATURAL DYE INSTITUTE (INDI UGM)
Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT)
Jl. Kaliurang Km.4 Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp. +62 274 548348 | Email : indi.lppt@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

+62 813-2840-4065

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju