• Beranda
  • UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • English
    • Bahasa Indonesia
Universitas Gadjah Mada PEWARNA ALAMI NUSANTARA
INDI LPPT UGM
  • BERANDA
  • ARTIKEL
  • PELATIHAN INDI
  • PRODUK KOMUNITAS INDI
  • Beranda
  • SAINTEK & PENGEMBANGAN
  • Teknik Pewarnaan Produk Pewarna Alami Nusantara

Teknik Pewarnaan Produk Pewarna Alami Nusantara

  • SAINTEK & PENGEMBANGAN
  • 12 November 2021, 21.22
  • Oleh: indi.lppt
  • 0

Teknik Pewarnaan Produk Pewarna Alami Nusantara

Oleh: Tutik Dwi Wahyuningsih, M.Si., Ph.D

 

Persepsi Teori dan Warna

Pada awalnya teori warna dikembangkan dengan warna dasar merah, kuning dan biru, kemudian juga hijau. Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti ( 1435 ) dan diikuti oleh Leonardo da Vinci ( 1490).

1. Teori Young-Helmholtz( Trichromatic Theory)

Menurut Thomas Young, ada 3 jenis reseptor (sel kerucut) pada retina manusia, yang sensitif terhadap cahaya pada spektrum tertentu. Jika reseptor tersebut distimulasi oleh panjang gelombang tertentu, maka aktivitas neural akan terjadi.

2. Teori Proses-Opponent (Opponent-Process Theory)

Menurut Ewald Hering, ada 3 tipe reseptor cahaya, namun tiap tipe reseptor tersebut berpasangan dengan lawannya, yaitu :

– putih X hitam

– Merah X hijau

– biru X kuning

Molekul zat warna merupakan gabungan dari zat organik tidak jenuh dengan Kromofor sebagai pembawa warna dan Auksokrom sebagai pengikat warna dengan serat.

Contoh Senyawa Kromofor: Azo group –N=N-, Nitroso group –NO-

Contoh Senyawa Auksokrom: OH, NH2, , COOH, CN, Cl dst. 

 

Pewarna Alami

  • Berasal dari tanaman, invertebrata atau mineral.
  • Mayoritas pewarna alami adalah pewarna sayuran dari sumber tanaman – akar, beri, kulit kayu, daun dan kayu -dan sumber organik lainnya seperti jamur dan lumut
  • Pewarna (colorants) untuk tekstil dan makanan disebut pewarna /dyes
  • Pewarna untuk tinta, cat dan kosmetik disebut

 

Pembagian Pewarna Alami Berdasarkan Strukturnya:

A. Carotenoids (C18)

  • Carotene (orange dan merah-orange): wortel, paprika merah, jeruk, tomat dll
  • Xanthophylls (kuning): Frenc Marigold, Annatto dan saffron

Keterangan:
Semua karotenoid bersifat larut dalam minyak (fat –soluble) / Tidak larut dalam air pelarutnya harus pelarut organik yang tdk terlalu polar

B. Flavonoids

1. Flavones and flavonols

  • memiliki warna kekuningan
  • Warna ini sensitive terhadap pH
  • Warna flavone biasanya tidak mudah pudar karena
  • cahaya yang kuat, tapi warnanya lbh pucat
  • flavonol tdk kuat terhadap cahaya
  • Contoh : Kuersetin dan kaemferol dan myricetin
  • (dijumpai pada beberapa tanaman termasuk
  • bawang/ onions and teh)

2. Anthocyanidins

3. Anthocyanin (berikatan dengan gula)

Berperan pada warna merah. Violet, dan biru pada bunga dan sayuran. 

C. Flavonoids – Anthocyanin

Contohnya pada: Pelargonidin (Bright-red/orange), Cyanidin (Dark-red/pink), Delphinidin (Blue/Violet)

  • Anthocyanin larut di dalam air
  • Anhocyanin stabil dan warnanya kuat pada pH dan suhu rendah
  • Anthocyanin menjadi kurang stabil ketika terpapar panas, warnanya hilang dan mengalami browning
  • Muncul sebagai warna merah biru dan ungu tergantung pH

Contoh Flavonoids – Anthocyanin ada pada Bunga Telang dengan warna biru dari anthocyanin terutama polyacylated derivatives of delphinidin 3,3′,5′-triglucoside.

D. Anthracenes

  • Anthraquinones

Contohnya pada: Alizarin dan Madder Plant (Red Shades)

  • Naphthoquinones

Contohnya pada: Juglone found in Walnut (Brownish Shades)

 

PEWARNA ALAMI LAINNYA:

BETALAINS: contohnya BEETROOT

Betacyanin      :  reddish to violet (Betanin ada dalam Beet)

Betaxanthins   :  yellow to orange

  • Betalains terdapat pada tanaman Caryophyllales (spt: kaktus, bit, dan bayam)
  • Antosianin dan betalain tidak pernah ditemukan pada tanaman yang sama
  • Struktur seperti anthocyanin tetapi mengandung Nitrogen
  • Tidak berubah warna secara reversible karena perubahan pH

Berikut contoh kandungan pewarna alami pada tumbuhan dan bahan kimia:

  1. Tanaman Secang (Caesalpinia sappan)

Kandungan utama: Brazilin

Sebagai bahan pewarna alami, kulit kayu secang dapat digunakan untuk pewarna tekstil, cat, dan pewarna makanan.

  1. Pemutih (Bleaching)

Bleaching menggunakan sodium hypochlorite, NaOCl

 

Keuntungan dan Kelemahan Pewarna Alami

Keuntungan:

  • Tidak ada masalah dengan kesehatan (Health hazard)
  • Ekstraksi dan purifikasinya mudah
  • Tidak ada limbah yang dihasilkan
  • Sustainabilitasnya sangat tinggi
  • Kondisi pewarnaannya ringan (Mild Dying condition)
  • Sumber bahan alamnya terbarukan

Kelemahan:

  • Sebagian besar dapat digunakan utk serat alam (katun, linen, wool dan sutra)
  • Poor colour fastness properties
  • Poor reproducibility of shades
  • Tidak tersedia standar resep warna dan metodenya
  • Menggunakan mordan Logam, yang bbrp diantaranya
  • Tidak ramah lingkungan
  • Mahal

 

References:

https://blog.ub.ac.id/cemong/2014/06/19/teori-warna-dalam-komunikasi-visual/

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195505161981011-MUSYAFAK_ASSYARI/Pendidikan_Anak_Berkesulitan_Belajar/IDENTIFIKASI_HAMBATAN_BELAJAR.pdf

 

Content Writing:

Dari PPT: Seminar Dalam Jaringan (SADARING)#3 INDI LPPT UGM, 29 Juli 2020

Tags: Keuntungan dan Kelemahan Pewarna Alami Pembagian Pewarna Alami Berdasarkan Struktur Persepsi Teori dan Warna reseptor cahaya rna Alami Nusantara Teknik Pewarnaan Produk Pewa

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • Biodiversitas dan Teknologi Mikrobia Penghasil Pigmen Pewarna Alami
  • Sumber Pewarna Alami dari Hewan; Chocineal and Host Plant etc
  • Tanaman Penghasil Zat Warna: Budidaya dan Pigmen
  • Pewarna Alami dari Organisme Autotrof untuk Organisme Heterotrof
  • Teknik Pewarnaan Produk Pewarna Alami Nusantara
Universitas Gadjah Mada

INDONESIA NATURAL DYE INSTITUTE (INDI UGM)
Gedung Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT)
Jl. Kaliurang Km.4 Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp. +62 274 548348 | Email : indi.lppt@ugm.ac.id

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

+62 813-2840-4065

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju